Duh, Mohamed Salah Dianggap Tak Lagi Kelas Dunia

Bagikan

Jadi, apakah Mohamed Salah masih layak disebut sebagai pemain kelas dunia? Mungkin penilaian ini tidak semudah yang terlihat.

Duh, Mohamed Salah Dianggap Tak Lagi Kelas Dunia

Dalam konteks keseluruhan permainan dan statistiknya, masih terdapat banyak potensi untuknya memperbaiki diri. Kritikan yang datang bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan performanya di atas lapangan.

Prestasi Gemilang Mohamed Salah di Masa Lalu

Sebelum kita membahas isu terbaru mengenai performa Salah, mari kita melihat kembali perjalanan karirnya yang luar biasa. Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2017, Salah telah mencetak lebih dari 160 gol untuk klub tersebut dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Premier League.

Di musim debutnya, ia mencetak 32 gol dalam satu musim, mencetak rekor baru di liga. Kontribusinya tidak hanya sebatas mencetak gol, namun dia juga merupakan playmaker tersohor yang sering memberikan assist kepada rekan setimnya. Salah telah membantu Liverpool meraih gelar Premier League, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.

Performa bergelimang trofi ini membawanya ke peringkat elit dalam sepak bola dunia, bersanding dengan nama-nama besar seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, gelar dan penghargaan ini sering kali sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang, dan kini, tampaknya Salah menghadapi tantangan yang besar untuk membuktikan diri kembali.

Penurunan Performa

Memasuki awal tahun 2024, performa Salah mulai dipertanyakan. Setelah kembali dari cedera yang mengganggu performanya di turnamen AFC, dia tampaknya kehilangan ketajaman yang selama ini menjadi ciri khasnya.

Meskipun catatan statistiknya masih menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam hal mencetak gol dan assist, penggemar dan analis mulai melihat tanda-tanda bahwa ada yang tidak beres.

Beberapa pertandingan menunjukkan bahwa Salah tidak dapat menjawab tuntutan sebagai pemain bertipe penyerang yang berbahaya. Dia tampak kurang aktif, tidak secepat sebelumnya, dan tak jarang kehilangan peluang emas.

Dalam beberapa pertandingan penting, Salah gagal untuk membawa timnya meraih kemenangan saat dibutuhkan, meninggalkan rasa frustrasi di hati para penggemar.

Baca Juga: Keberuntungan Liverpool, Kesempatan Meminjam Federico Chiesa

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan penurunan performa Salah akhir-akhir ini:

  • Kelelahan Fisik dan Mental: Dengan konsistensi bermain tinggi selama bertahun-tahun, tidak jarang pemain mengalami kelelahan baik fisik maupun mental. Salah, yang telah bermain di lebih dari 50 pertandingan per musim selama satu dekade terakhir, mungkin merasakan dampak dari beban tersebut. Gelar yang didapatkan dan ekspektasi yang tinggi bisa menambah tekanan psikologis yang sering dihadapi pemain kelas atas.
  • Taktik Tim yang Berubah: Di musim ini, strategi permainan Liverpool di bawah manajer baru Arne Slot telah mengalami beberapa perubahan. Salah yang biasa dikelilingi oleh kompatriot dewasa dan taktis seperti Sadio Mane dan Roberto Firmino, kini dituntut untuk beradaptasi dengan rekan-rekan baru dan sistem yang mungkin tidak sepenuhnya mendukung gaya permainannya. Tanpa kerjasama yang baik, Salah bisa kesulitan untuk tampil maksimal.
  • Cedera yang Mengganggu: Cedera hamstring yang dialami Salah selama AFC membuatnya melewatkan beberapa pertandingan penting, yang berdampak pada keselarasan tim dan rutinitas latihan. Kembali dari cedera membutuhkan waktu untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri dan permainan terbaik, dan normal jika seorang pemain sedikit melambat sebelum benar-benar kembali ke performa puncak.

Kritik Dari Pengamat dan Fans

Seiring dengan penurunan performa tersebut, para pengamat sepak bola dan penggemar tidak ragu untuk memberikan kritik. Banyak yang berpendapat bahwa Salah tidak lagi mampu untuk berdiri di panggung sepak bola dunia seperti dulu.

Beberapa mantan pemain dan analis mengungkapkan keraguan tentang kemampuannya untuk beradaptasi dengan taktik baru. Serta kehilangan kecepatan dan ketepatan tendangannya di depan gawang.

Kritik ini sering kali berdampak pada reputasi seorang pemain, dan Salah tidak kebal dari efek tekanan semacam ini. Para kritikus mengklaim bahwa dia berada di fase akhir karirnya, dengan preseden sejarah yang menyebutkan bahwa banyak pemain hebat mengalami penurunan tajam saat memasuki usia 30-an.

Awal Musim Yang Menjanjikan

Musim 2023-2024 dimulai dengan harapan besar bagi Mohamed Salah, yang memasuki tahun kelima menjabat sebagai salah satu ujung tombak Liverpool FC. Sejak bergabung dengan klub pada 2017, Salah telah menjadi salah satu pemain kunci yang mendefinisikan era baru bagi Liverpool, membantu tim meraih berbagai trofi penting.

​Awal musim ini tidak berbeda. Di mana ia menunjukkan performa yang sangat menjanjikan dengan mencetak beberapa gol kunci dan memberikan assist untuk rekan-rekannya.​ Dalam beberapa pertandingan pertama musim ini, Salah menampilkan kecepatan, ketajaman. Dan kecerdasan yang telah membuatnya diakui sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia.

Tidak hanya mampu mencetak gol dari posisi terbaik, ia juga memanfaatkan pergerakan dan penguasaan bola yang baik untuk memfasilitasi permainan tim. Dengan kerjasama yang kuat dengan gelandang dan penyerang lainnya, Salah berperan vital dalam sistem permainan Liverpool yang agresif dan dinamis.

Kesimpulan

Diskusi mengenai apakah Mohamed Salah masih layak disebut sebagai pemain kelas dunia semakin hangat seiring dengan penurunan performanya belakangan ini. Meskipun memiliki awal musim yang menjanjikan, di mana ia menunjukkan ketajaman dan kontribusi signifikan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak pemain hebat pernah mengalami fase penurunan serupa dalam karir mereka. Keberhasilan Salah yang telah terukir dalam sejarah Liverpool, termasuk berbagai gelar penting dan prestasi individu. Menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk bangkit kembali.

​Kesimpulannya, meskipun saat ini ada keraguan tentang kualitasnya. Perjalanan karir Salah masih jauh dari selesai.​ Kemandirian dan kekuatan mentalnya sangat penting dalam proses pemulihan ini. Jika ia mampu mengatasi tantangan yang ada dan kembali ke performa puncaknya. Simak dan ikuti informasi terbaru tentang Liga Inggris.