Kemenangan dramatis Chelsea atas Liverpool seharusnya menjadi momen penuh kebanggaan bagi Enzo Maresca. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi masalah setelah sang pelatih diusir dari lapangan akibat selebrasi dramatis. LIVERPOOL TFC, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Gol Estevao Willian pada menit ke-95 yang membawa The Blues unggul 2-1 memicu luapan emosi besar dari Maresca, yang berlari meninggalkan area teknis untuk ikut merayakan di depan para pemain. Wasit Anthony Taylor langsung memberikan kartu merah kepada pelatih asal Italia itu karena dianggap melanggar batas perilaku profesional.
Keputusan tersebut menuai pro dan kontra, mengingat Maresca hanya mengekspresikan kegembiraan setelah laga yang sangat menegangkan. Namun, dalam aturan Premier League, meninggalkan area teknis tanpa izin tetap dianggap pelanggaran disiplin.
Kemenangan tersebut memang terasa istimewa. Selain mengalahkan juara bertahan di Anfield, Chelsea memperlihatkan semangat juang luar biasa hingga menit akhir. Sayangnya, momen euforia itu harus dibayar mahal dengan hukuman larangan mendampingi dan denda dari FA.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
FA Bertindak Tegas terhadap Maresca
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden yang terjadi di menit ke-96. Dalam keterangan yang dikutip dari BBC Sport, FA menegaskan bahwa Maresca telah bertindak tidak pantas dan menggunakan kata-kata yang dinilai kasar atau menghina saat pertandingan berlangsung. Tuduhan tersebut langsung diakui oleh sang pelatih tanpa banding.
Sebagai konsekuensinya, Maresca dijatuhi hukuman larangan mendampingi satu laga serta denda sebesar 8.000 pound. Hukuman ini dinilai sebagai langkah tegas FA dalam menjaga etika dan profesionalitas manajer di Premier League. Mereka menekankan bahwa meskipun emosi adalah bagian dari sepak bola, batas aturan tetap harus dihormati.
Maresca sendiri disebut telah menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Dalam wawancara singkat seusai laga, ia mengaku menyesal atas tindakannya, tetapi juga menegaskan bahwa emosinya murni karena rasa bangga terhadap perjuangan timnya. “Saya hanya terbawa suasana. Tapi saya menghormati keputusan wasit dan FA,” ujarnya.
Baca Juga: Drama Transfer Alexander Isak: Hugo Ekitike Ubah Segalanya untuk Liverpool
Tantangan Tanpa Kehadiran di Pinggir Lapangan
Skorsing ini membuat Maresca dipastikan absen saat Chelsea bertandang ke markas Nottingham Forest akhir pekan ini. Posisi pelatih kepala sementara akan diisi oleh asisten setia, Willy Caballero, yang akan memimpin langsung dari pinggir lapangan di City Ground.
Absennya Maresca tentu menjadi ujian tersendiri bagi tim yang sedang berjuang mempertahankan konsistensi di papan atas. Meski strategi dan instruksi dapat disampaikan sebelum pertandingan, kehadiran pelatih utama sering kali menjadi faktor penting dalam mengatur emosi dan ritme permainan.
Para pemain diharapkan tetap menjaga fokus dan semangat seperti saat menaklukkan Liverpool. Maresca dikabarkan akan tetap memberikan pengarahan melalui rapat internal dan komunikasi jarak jauh. Dengan mentalitas yang kuat, Chelsea diyakini mampu melanjutkan tren positif meski tanpa sang pelatih di sisi lapangan.
Bukan Skorsing Pertama bagi Sang Pelatih
Menariknya, ini bukan kali pertama Enzo Maresca dijatuhi larangan mendampingi sejak menjadi manajer di Premier League. Pada April 2025, ia juga sempat menjalani skorsing akibat akumulasi kartu kuning setelah melakukan selebrasi berlebihan atas gol kemenangan Pedro Neto ke gawang Fulham.
Catatan disiplin ini menunjukkan bahwa Maresca memiliki karakter emosional yang kuat di tepi lapangan, sesuatu yang kerap membuatnya bentrok dengan otoritas pertandingan. Meski demikian, banyak pihak menilai hal itu justru menjadi bukti bahwa ia sangat peduli terhadap tim dan hasil di lapangan.
Ke depan, Maresca diharapkan mampu menyeimbangkan antara semangat dan ketenangan. Chelsea saat ini berada dalam tren positif, dan menjaga stabilitas emosi akan menjadi kunci penting untuk terus bersaing di jalur juara. Emosi boleh membara, tetapi profesionalitas tetap harus dijaga. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita liverpool terbaru lainnya hanya dengan klik liverpooltfc.com.