Arne Slot kini menghadapi tekanan besar di Liverpool. Setelah awal musim yang menjanjikan dengan tujuh kemenangan beruntun, performa The Reds merosot drastis. Dalam 12 pertandingan terakhir, mereka menelan sembilan kekalahan, termasuk kekalahan telak 0-3 dari Manchester City dan Nottingham Forest, serta 1-4 saat menjamu PSV Eindhoven di Anfield.
Rangkaian hasil buruk ini mencatat periode terburuk Liverpool sejak musim 1953–1954. Meski baru musim lalu membawa klub menjuarai Premier League, Slot kini mendapat sorotan tajam. Mantan gelandang Liverpool, Dietmar Hamann, menilai bahwa posisi Slot sudah semakin terancam karena masalah di lapangan dan ruang ganti.
Hamann menegaskan, situasi saat ini menunjukkan bahwa Slot kehilangan kendali atas tim. Pemain terlihat tidak terkoordinasi dan performa Liverpool menjadi tidak stabil. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa era Slot di Anfield bisa segera berakhir jika tidak ada perubahan signifikan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Permainan Liverpool Tak Lagi Terorganisir dan Kehilangan Kendali
Menurut Hamann, permainan Liverpool saat ini jauh dari terorganisir. Banyak pemain melakukan gerakan tanpa arahan yang jelas, membuat taktik Slot tidak berjalan optimal. Salah satu contoh terlihat ketika Mohamed Salah bergerak bebas sebelum gol kedua PSV.
Kondisi ini membuat peluang Liverpool menembus posisi empat besar semakin tipis. Hambatan utama bukan hanya taktik, tetapi juga kontrol tim dan disiplin pemain yang menurun. Ketidakmampuan manajer mengelola ruang ganti menjadi faktor krusial di balik penurunan performa.
Hamann menilai masalah yang ada terlalu kompleks untuk diselesaikan secara cepat. Evaluasi mendalam terhadap strategi tim dan posisi manajer perlu dilakukan agar Liverpool bisa kembali ke jalur positif. Tanpa tindakan cepat, risiko gagal di musim ini semakin besar.
Baca Juga: Liverpool Kalah 6 Kali dalam 7 Pertandingan Terakhir, Virgil van Dijk: Kami Harus Tanggung Jawab!
Opsi Ekstrem: Kepulangan Jurgen Klopp Sebagai Solusi
Salah satu opsi yang mulai diperbincangkan adalah memulangkan Jurgen Klopp. Mantan pelatih asal Jerman ini meninggalkan Liverpool pada 2024 setelah sembilan tahun penuh trofi, termasuk Premier League dan Liga Champions. Kini, Klopp menjabat sebagai Head of Global Football di Red Bull.
Hamann menyebut banyak penggemar masih merindukan Klopp. Kepulangannya akan menjadi momen luar biasa yang menyatukan fans dan klub serta memberikan stabilitas yang dibutuhkan Liverpool. Klopp dikenal mampu membangun karakter tim dan strategi jangka panjang yang kuat.
Meski peluang kepulangannya belum pasti, Hamann yakin klub telah mulai membahas kemungkinan ini. Jika kembali, Klopp diprediksi mampu mengembalikan kontrol ruang ganti dan mengembalikan performa The Reds ke jalur kemenangan.
Masa Depan Liverpool dan Keputusan Manajerial yang Mendesak
Posisi Slot kini berada di ujung tanduk. Kritik dari legenda klub dan rangkaian hasil buruk menambah tekanan bagi manajer Belanda tersebut. Jika tren negatif berlanjut, pergantian pelatih menjadi opsi nyata bagi manajemen.
Liverpool harus segera menemukan solusi untuk memulihkan performa. Selain mempertimbangkan kepulangan Klopp, manajemen juga perlu memastikan struktur tim dan disiplin pemain kembali solid agar target musim ini dapat tercapai.
Hamann menekankan, fans dan klub sama-sama berharap perubahan signifikan. Tanpa langkah cepat, Liverpool berisiko kehilangan momentum dan posisi di klasemen, mengancam ambisi klub di kancah domestik maupun Eropa. Simak terus pembahasan Liverpool terupdate lainnya hanya di liverpooltfc.com.